Seri 3 (2021) - "Mengintip Dua Buku Perkotaan" - Sat (13/03/21)

 


Dua bulan ini Indonesia dipenuhi berita tentang banjir di berbagai daerah. Salah satu yang besar adalah di kawasan perkotaan, sebut saja Jakarta, Semarang dan Banjarmasin. Sebab di hulu seperti faktor eksternal cuaca ekstrim, gundulnya hutan akibat illegal logging yang ugal-ugalan, serta lahan tandus akibat tambang tentu punya andil besar. Namun kita juga harus mengakui bahwa struktur (bangunan) kota, drainase dan kebiasaan warga (buang sampah) juga berperan signifikan sebagai sebab di hilir.

Berkaca pada bencana tahunan yang semakin rutin dan massif ini, Aksi Literasi memandang perlu membahas masalah tatakota. Pada Seri-9 bedah buku (atau seri-3 untuk tahun 2021), kita akan mengulas 2 (dua) buku baru tentang tata kota, yaitu:

1. KOTA TANPA PERENCANA (Juniar Ilham Prd dkk, 2020) dan
2. KOTA UNTUK SEMUA (Wicaksono Sarosa, 2020) 

Bedah buku ini akan dilaksanakan pada Sabtu, 13 Maret 2021 pkl 15.30 - 18.00. Karena dua buku, kita buat topik umum, yaitu "Mengintip Dua Buku Perkotaan". Pembahas nanti adalah pakar pada bidangnya, yaitu:

1. Ibu Raphaella Dewantari, MA., Ph.D, Dosen Sosiologi Perkotaan, Universitas Indonesia, dan
2. Ibu Dr. Tri Mulyani Sunarharum, ST., Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Gadjah Mada

Diskusi akan dimoderatori oleh pegiat Aksi Literasi, Mbak Swary Utami Dewi, aktivis lingkungan, literasi dan penulis. Pengantar oleh penggagas gerakan Aksi Literasi dan pakar kebijakan publik dan pendiri think tank kajian regional dan perkotaan, CIRUS (Center for Indonesia Regional and Urban Studies), Andrinof Chaniago.

Bedah buku ini sangat cocok untuk kawan-kawan dari berbagai latar belakang, baik perencana, pengamat perkotaan, perancang kebijakan publik (pemerintah), developer, wartawan, anggota legislatif, mahasiswa atau bahkan kita sendiri sebagai rumah tangga yang berencana tinggal di kota dan memiliki hunian yang aman dari masalah perkotaan, baik itu banjir, kawasan kumuh dan padat, kemiskinan, kemacetan lalu lintas, kriminalitas, dan masalah lain khas perkotaan. 

Bagi yang tertarik, silahkan langsung join ke link Join Zoom Meeting berikut: 

https://us02web.zoom.us/j/82701166916?pwd=UnRqNjZBcG9TeVNsZXhIOWNZQmNHQT09

Akan ada banyak hal yang akan kita dapat. Tidak sekedar potret pembangunan perkotaan di Indonesia (dan komparasinya dengan kota lain di luar negeri), namun juga masalah-masalah terkait yang akan muncul. Karena seperti diprediksi oleh Andrinof Chaniago, bahwa:

"di tahun 2045 nanti (34 tahun lagi), sebanyak 80% lebih penduduk Pulau Jawa, dan 73% penduduk Indonesia lainnya akan tinggal di perkotaan."

Kota akan semakin menggurita, "melahap" kawasan sekitarnya, dari persawahan menjadi perumahan, dari ladang menjadi ruko. Bedah buku ini mempersiapkan kita menghadapi urban sprawl yang, jika tidak dikendalikan dengan kebijakan publik yang tepat, akan memunculkan tidak hanya masalah teknis, namun juga sosial ekonomi dan sosiologi.

We welcome you to the forum!  

Comments