Posts

Showing posts from July, 2020

Seri 6: "Employment and Re-Industrialization" (Tadjoeddin dan Chowdury, 2018) - Fri, 01/08/20

Image
"Reindustrialisasi Berkelanjutan: Suatu Keniscayaan" Bedah Buku ke-6 dari komunitas Aksi Literasi menghadirkan buku "Employment and Re-industrialisation in Post-Soeharto Indonesia". Buku ini ditulis oleh Zulfan Tadjoeddin dan Anis Chowdury. Pembahasnya adalah dua ekonom: Poppy Ismalina dan Tata Mustasya. Pengantar diskusi diberikan oleh Andrinof Chaniago. Bedah buku melalui zoom ini digelar Sabtu, 1 Agustus 2020. Zulfan memulai pemaparan dengan menjelaskan bahwa buku ini merupakan hasil analisa dari apa yang terjadi di Indomesia pada era pasca rejim Soeharto, yakni 2001 sampai 2016. Saat itu, Indonesia pernah mengalami keajaiban pertumbuhan ekonomi ("Miracle Economy") bersama beberapa negara Asia Timur lainnya. Macan Asia ketika itu menunjukkan keperkasaannya. Untuk Indonesia, andalannya adalah buruh murah. Namun, beberapa catatan kritis ditemui di sini. Meski pertumbuhan ekonomi meningkat, tapi kesenjangan juga melebar. Selain itu, upah buruh rendah dan p

Seri 5: "Kuasa Uang" (Muhtadi, 2020) - Fri, 17/07/20

Image
Edisi kelima dari Gerakan Literasi membedah kembali buku "Kuasa Uang" karya Burhanuddin Muhtadi (2020) . Kami (Irwandi, pen) tanya langsung kepada penulis tentang saripati dari buku "Kuasa Uang" yg merupakan terjemahan dari buku edisi bahasa Inggrisnya. Pengarang mengirimkan saya pesan seperti dibawah ini: "Buku ini melakukan investigasi terhadap dampak politik uang terhadap akuntabilitas lembaga-lembaga demokrasi dan representasi kebijakan di negara-negara demokrasi baru. Untuk itu, buku ini menyajikan studi yang komprehensif mengenai dinamika jual beli suara dalam konteks demokrasi yang baru tumbuh di Indonesia, dengan mengeksplorasi karakteristik, intensitas, determinan, strategi penargetan, dan efek elektoral politik uang. Studi ini membahas isu-isu sentral tersebut dalam konteks studi perbandingan mengenai pembelian suara, dengan argument bahwa meskipun loyalis partai cenderung menjadi target operasi pembelian suara, secara absolut —mengingat jumlah pemili

Seri 4: "Capital and Ideology" (Piketty, 2019) - Fri, 03/07/20

Image
  Thomas Piketty, ekonom Prancis, dengan cemerlang menuliskan ide-idenya dalam buku terbarunya, Capital and Ideology, terbitan 2020. Meski terbilang muda, belum setengah abad, tetapi Piketty sudah diakui layak bersanding dengan Joseph Stigliz dan Paul Krugman, dua ekonom yang sudah menerima Hadiah Nobel, dalam suatu event. Piketty juga dalam tulisannya senantiasa menonjolkan ideologi sebagai pisau analisa dan dengan tajam melihat ekonomi bukan sesuatu yang lepas dari isu sosial politik. Keunggulan inilah yang membuat ide Piketty amat sangat layak diperbincangkan. Buku terbarunya tersebut di atas, setebal lebih dari seribu halaman, dibahas dengan begitu menariknya di ajang bedah buku ke-4 komunitas Aksi Literasi pada Jumat, 3 Juli 2020. Kali ini yang jadi pembahas adalah Dr. Airlangga Pribadi, dosen FISIP Universitas Airlangga. Sementara yang jadi penanggap adalah Kandidat Doktor Usman Kansong dan Dr. Fachru Nofrian. Dalam diskusi ini, Piketty dipandang secara seimbang. Ada apresiasi,